Jakarta, BeritaATPM.id – Sebagai salah satu alat transportasi yang mudah dan efisien, sepeda motor kerap menjadi kendaraan andalan masyarakat untuk menunjang aktvitas sehari-hari. Agar dapat terus diandalkan, kondisi sepeda motor harus selalu diperiksa agar kinerjanya optimal serta terhindar dari kerusakan ketika digunakan. Maka dari itu, pengendara harus mengetahui beberapa sistem di sepeda motor yang tidak boleh luput dalam pemeriksaan.
Selain wajib melakukan pemeriksaan rutin kendaraan, pengendara sepeda motor juga dapat melakukan beberapa hal secara mandiri.
Berikut 8 hal wajib dilakukan pemeriksaan:
1. Sistem Penerangan
Pemeriksaan dapat dilakukan dari hal yang paling mudah yaitu kondisi penerangan seperti lampu depan, lampu sein, dan lampu pengereman, apakah berfungsi dengan baik atau tidak.
Apabila salah satu dari lampu tersebut tidak berfungsi dengan baik atau mati, pengendara dapat mengganti dengan lampu yang baru di bengkel terdekat. Selain penerangan, fungsi dari klakson juga harus diperhatikan, karena apabila klakson tidak berfungsi dengan baik dapat membahayakan pengendara maupun orang lain.
2. Sistem Pengereman
Rem merupakan salah satu komponen paling penting untuk diperiksa sebelum berkendara. Lakukanlah pemeriksaan kondisi rem, seperti kanvas rem, minyak rem, dan kaliper.
Saat sepeda motor melaju di jalanan yang licin, pastikan menggunakan rem secara perlahan agar terhindar dari kemungkinan terpeleset. Apabila kanvas rem sudah tipis atau aus, sebaiknya segera ganti dengan yang baru.
3. Sistem Kemudi
Pemeriksaan kemudi harus dilakukan untuk memastikan kenyamanan saat berkendara. Komstir atau steering harus dalam kondisi baik sehingga dapat menyeimbangkan stang sepeda motor serta meminimalisir getaran.
Begitu pula bearing roda serta engine mounting mesin harus dipastikan dalam keadaan baik. Hal ini dilakukan agar pengendara bisa tetap stabil saat melaju sehingga tetap nyaman dan aman ketika melakukan perjalanan.
4. Oli Mesin
Oli mesin harus dicek dan diganti secara berkala untuk memastikan kinerja mesin tetap optimal dan tahan lama. Selain itu, pengendara juga harus memperhatikan filter oli agar sirkulasi oli ke bagian mesin berjalan lancar dan dianjurkan untuk diganti maksimal 4 bulan sekali.
Meskipun sepeda motor jarang digunakan, sebaiknya penggantian oli mesin harus tetap dilakukan. Hal ini untuk menghidari penurunan kualitas Oli yang dapat berakibat buruk terhadap kendaraan
5. Oli Gardan dan CVT
Untuk motor matik, pengendara harus memperhatikan penggantian oli gardan setiap 2-3 kali ketika melakukan penggantian oli mesin atau ketika sepeda motor sudah menempuh jarak 8.000 – 10.000 km.
Oli gardan merupakan salah satu komponen vital yang harus diperhatikan pengendara yang memiliki sepeda motor matik. Selain itu, pengendara harus melakukan pemeriksaan CVT dan penggantian gasket CVT setiap 3 kali ganti oli mesin atau ketika sepeda motor sudah menempuh jarak 12.000 km.
Pastikan belt, roller masih dalam keadaan baik. Bila bagian dalam CVT sudah retak dan roller sudah tidak rata, segera ganti untuk mengembalikan performa motor matik.
6. Rantai dan Gear
Bagi pengendara sepeda motor bertransmisi manual, harus memeriksa kondisi rantai dan gear. Apabila kondisi gear sudah lancip dan rantai sudah kendur, maka pengendara sebaiknya melakukan penggantian di bengkel resmi Suzuki terdekat.
7. Kabel Gas dan Kopling
Pengendara harus memperhatikan kondisi kabel gas dan kopling (bagi sepeda motor bertransmisi manual), pastikan kabel gas dan kopling tidak mengalami kerusakan atau seret. Apabila terjadi kerusakan, pengendara harus segera memeriksakan ke bengkel resmi, karena hal ini dapat memicu kabel cepat putus akibat adanya gesekan.
8. Kondisi Ban
Pehatikan tekanan angin ban yang diisi sesuai dengan kebutuhan ban. Apabila terlalu kempis akan membuat sepeda motor menjadi berat dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih banyak. Kemudian apabila ban sudah mengalami kebotakan, maka gantilah dengan yang baru. Hal ini untuk menjaga keselamatan pengendara agar terhindar dari kecelakaan karena jalanan yang licin saat musim hujan.