JAKARTA, beritaapm.com – Geotab, salah satu pemain besar di dunia kendaraan terhubung (connected vehicle), baru saja mencatat pencapaian baru: lebih dari 5 juta pelanggan aktif di seluruh dunia. Angka ini bukan main-main, karena hanya butuh waktu kurang dari dua tahun bagi Geotab untuk menambah satu juta pengguna baru.
Pencapaian ini sekaligus mempertegas posisi Geotab sebagai salah satu pemimpin global dalam solusi manajemen armada. Dengan kombinasi teknologi AI dan data raksasa, Geotab terus membuktikan bahwa armada bisa lebih efisien, lebih aman, dan tentu saja lebih hemat biaya.
Salah satu kekuatan Geotab ada pada pemanfaatan data. Bayangkan saja, dengan 5 juta kendaraan terhubung, perusahaan ini mengumpulkan lebih dari 100 miliar titik data setiap hari atau sekitar 37 triliun per tahun. Data sebesar itu bukan sekadar angka, tapi menjadi bahan bakar bagi AI dan machine learning mereka.
Dari data tersebut, Geotab bisa memberikan:
- Rute lebih efisien, sehingga jarak tempuh bisa ditekan.
- Penghematan bahan bakar, yang berarti biaya operasional lebih rendah.
- Prediksi downtime kendaraan, biar armada tidak tiba-tiba mogok di jalan.
- Peningkatan keselamatan, lewat analitik perilaku pengemudi.
- Selain menghemat biaya operasional, manfaat ini juga berdampak langsung pada lingkungan lewat pengurangan emisi karbon.
Tahun 2025 ini jadi momen spesial karena Geotab genap berusia 25 tahun. Dari yang awalnya hanya startup dengan dua orang, kini berkembang jadi perusahaan global dengan lebih dari 2.900 karyawan.
Perjalanan panjang itu dibarengi investasi besar-besaran dalam riset, pengembangan, dan membangun ekosistem. Saat ini, Geotab punya lebih dari 700 mitra di seluruh dunia, plus 530 solusi di Geotab Marketplace yang bisa dipilih sesuai kebutuhan armada.
CEO Geotab, Neil Cawse, bilang bahwa inovasi adalah DNA perusahaan. Dengan lebih dari 630 hak paten global, Geotab konsisten menciptakan solusi berbasis data yang benar-benar berguna buat bisnis.
Ke depan, perusahaan yakin bahwa dengan teknologi AI yang terus berkembang, pertumbuhan lima tahun mendatang bisa sekuat perjalanan mereka selama 25 tahun terakhir.

 
													 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										