JAKARTA, beritaapm.com – Selama lebih dari 55 tahun hadir di Indonesia, Mitsubishi Fuso tetap jadi salah satu tulang punggung transportasi dan logistik nasional. Tak hanya menjual truk, merek asal Jepang ini juga ikut membangun ekosistem industri otomotif lokal yang mandiri mulai dari proses produksi hingga layanan purnajual yang tersebar di seluruh penjuru negeri.
Di balik ketangguhan truk-truk Fuso, ada rantai produksi yang kuat dan saling terhubung. Seluruh perakitan dilakukan di dua fasilitas utama PT Krama Yudha Ratu Motor (KRM) dan PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing (MKM).
Keduanya menjadi jantung produksi Mitsubishi Fuso di Indonesia, dengan dukungan lebih dari 100 pemasok lokal yang menyediakan komponen penting.
Bukan hanya soal investasi fisik, tapi juga transfer teknologi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia di industri otomotif nasional.
KRM sendiri sudah berdiri sejak 1973 dan menjadi tempat lahirnya berbagai model populer, mulai dari Canter hingga Fighter X. Bahkan, produk terbaru seperti Fighter X FM65F Tractor Head 4×2 juga dirakit di fasilitas ini.
Setiap unit Fuso dirakit oleh tenaga kerja Indonesia yang berpengalaman di bawah pengawasan sistem kualitas global Mitsubishi Fuso.
Prosesnya meliputi chassis assembly, engine installation, hingga running test untuk memastikan performa dan keamanan optimal.
Menariknya, KRM kini sudah menerapkan production tracking berbasis QR code untuk memantau progres perakitan secara real-time.
Sistem ini akan dikembangkan menjadi Manufacturing Execution System (MES), yang memungkinkan integrasi penuh antarproses produksi secara digital—sejalan dengan transformasi menuju industri 4.0.
Tak berhenti di situ, KRM juga sudah mengantongi sertifikasi IATF 16949:2016 dan ISO 9001:2015, serta penghargaan Bendera Emas SMK3 atas penerapan standar keselamatan kerja yang tinggi.
Semua ini jadi bukti bahwa pabrik Mitsubishi Fuso di Indonesia tak hanya efisien, tapi juga aman dan kompetitif di level global.
Menurut Aji Jaya, Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), keberadaan Fuso di Indonesia bukan hanya soal bisnis.
“Selama 55 tahun, kami bangga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan masyarakat Indonesia, baik di fasilitas produksi maupun di seluruh jaringan ekosistem kami,” ujarnya.
Jaringan purnajual Mitsubishi Fuso juga termasuk yang terluas di Tanah Air: 226 dealer di 170 kota dan 33 provinsi, dengan ribuan tenaga kerja yang siap melayani konsumen. Tak heran, Fuso tetap dikenal sebagai Andalan Bisnis Sejati di berbagai sektor mulai dari perkebunan, pertambangan, pertanian, hingga logistik nasional.
Fighter X FM65F Tractor Head 4×2: Truk Tangguh untuk Angkutan Berat
Dari semua lini produknya, Fighter X FM65F Tractor Head 4×2 jadi salah satu bintang terbaru. Truk ini dirancang untuk kebutuhan angkutan berat seperti kontainer dan car carrier, berbekal mesin bertenaga 270 PS dengan torsi maksimum 90 kg.m.
Kenyamanan juga jadi perhatian utama, dengan kabin luas, air suspension seat, dan suspensi yang disempurnakan agar pengemudi tetap nyaman meski menempuh jarak jauh.
Dimensinya yang ideal (panjang 5.925 mm, lebar 2.470 mm, tinggi 2.860 mm) membuat radius putarnya hanya 6,4 meter, sehingga tetap lincah di berbagai kondisi jalan.
Tetap Jadi Andalan Bisnis Sejati
Menutup kegiatan di fasilitas KRM, Sudaryanto, General Manager Business Communication KTB, menegaskan bahwa kepercayaan pelanggan menjadi dorongan utama Mitsubishi Fuso.
“Kepercayaan konsumen menjadikan kami terus berinovasi dan berkontribusi bagi pembangunan Indonesia melalui kendaraan niaga yang berkualitas dan sesuai kebutuhan pasar,” ungkapnya.
Hingga Oktober 2025, Mitsubishi Fuso masih memimpin pasar kendaraan niaga di Indonesia dengan pangsa pasar 39,7%. Lebih dari 1,5 juta truk Fuso kini telah menjadi bagian penting roda logistik nasional—mengangkut berbagai kebutuhan dari Sabang sampai Merauke.
